BandungBarat, PortalNusa—Aktivis Wahana Jaringan Informasi Terpadu atau disingkat Wajit menyampaikan bahwa selama 17 tahun Bandung Barat berdiri masalah utamanya berkutat pada integritas kepemimpinan.
Pasalnya, sepanjang sejarah Bandung Barat bahkan area metropolitan Bandung Raya kerap pemimpinnya dibekuk kasus korupsi.
Kasus teranyar yang menimpa PJ Arsan Latif, walau kasusnya di Majalengka, itu berdampak kian lunturnya kepercayaan rakyat terhadap sosok calon bupati pada Pilkada 2024 ini, dan menguatkan problem integritas.
Menurut pemerhati Bandung Barat itu, dari sekarang hingga ke depan, khususnya calon Bupati mendatang harus ditilik dari rekam jejak pengabdiannya.
Pun selain itu, dirinya mengaku Bandung Barat pun butuh sosok birokrat yang bisa membenahi penyakit korupsi di tubuh birokrasi sendiri.
“Birokrat kan ngerti aturan, belajar soal teknis merumuskan kebijakan. Jadi, saya yakin birokrat bisa benahi permasalahan di dalam tubuh birokrasi, ” ujarnya.
“Tentu, birokrat yang punya visi, rekam jejak, hingga integritas yang terujilah yang layak kita dorong, “katanya lagi.
Dirinya mengaku, bahwa putra daerah dan artis dalam kontestasi pilkada Bandung Barat tentu punya hak untuk maju. Namun, menurutnya per hari ini, yang dibutuhkan Bandung Barat adalah yang bisa menjawab tantangan dan permasalahan yang ada.
“Putra daerah dan artis tentu berhak nyalon, selama mekanismenya ditempuh. Hanya saja mesti dibarengi dengan kemampun manajerial yang baik ya, ” ujarnya lagi.
Harapan untuk Bandung Barat
Dengan usia Bandung Barat yang memasuki 17 tahun. Layaknya seorang remaja, Bandung Barat harus fokus untuk mempercantik diri.
Agenda ngageuliskeun Bandung Barat itu mesti dimulai dari sejak memilih calon Bupati. Oleh karena itu, Suhana mendorong bagi calon bupati Bandung Barat ke depan adalah mereka yang memiliki visi yang jelas dan strategi konkret untuk memajukan daerah.
“Calon bupati diharapkan mampu mengembangkan infrastruktur yang memadai, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta menciptakan lapangan kerja yang cukup untuk menekan angka pengangguran,” katanya.
“Calon bupati harus fokus pada pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berbasis alam yang berkelanjutan,” ujarnya.
“Yang terakhir ke depan mereka mesti transparan dalam pengelolaan anggaran dan mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Inovasi dalam tata kelola pemerintahan dan kolaborasi dengan berbagai pihak juga diharapkan agar Bandung Barat bisa menjadi daerah yang maju dan sejahtera, ” tandasnya.
Discussion about this post