Portalnusa.id – Tahun ajaran baru 2023-2024 ini, sekolah-sekolah swasta di Kota Cirebon mendapat siswa baru dengan jumlah yang anjlok. Rata-rata siswa baru di sekolah swasta, berkurang drastis jika dibanding siswa baru tahun ajaran sebelumnya.
Hal ini terungkap saat pengurus Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Cirebo, beraudiensi dengan Dewan Pendidikan (DP) Kota Cirebon, Rabu (26/7/2023).
Ketua BMPS Kota Cirebon Drs H Abu Malik menjelaskan, sekolah-sekolah swasta pada tahun ajaran baru ini, mayoritas hanya mendapatkan siswa sejumlah 50 persen dari daya tampung yang dimiliki.
“Hampir semua sekolah swasta siswanya turun. Mulai dari SMA, SMK, SMP bahkan ada SD juga. Walauopun ada sekolah swasta yang kecukupan murid, paling hanya satu dua saja sekolah swasta,” ujar Abu Malik.
Misalnya di SMA Al-Azhar hanya mendapat 77 siswa, tahun sebelumnya 152 siswa. Sekolah swasta lainnya yang notabene swasta-swasta favorit dan sebelumnya jumlah siswanya cukup banyak, tahun ajaran baru ini juga mengalami penurunan jumlah siswa yang signifikan.
Bahkan, ada beberapa yang jumlah siswa barunya hanya satu digit. Padahal, tahun sebelumnya bisa memperoleh siswa sebanyak satu kelas, antara 20-30an siswa. Itu terjadi di sejumlah SMA dan SMP swasta.
Menurutnya, hal ini terjadi karena kurang bijaknya pelaksanaan PPDB tahun ajaran baru ini. Baik itu yang dikaksanakan oleh sekolah-sekolah negeri di bawah naungan Disdik Kota Cirebon, maupun sekokah negeri di bawah naungan Disdik Jawa Barat.
Beberapa catatan yang disoroti pihaknya, misalnya di aturannya pengumuman PPDB yang seharusnya ditutup tanggal 6 Juli diundur menjadi tanggal 10 Juli. Karena hal tersebut tidak sesuai dengan jadwal tahapan.
“Ini sangat merugikan sekolah swasta, sebab mestinya ketika pengumuman dilakukan sesuai tahapan di aturan awal, siswa-siswa yang tidak diterima di sekokah negeri punya waktu untuk mendaftar ke sekolah swasta,”katanya.
Belum lagi penambahan rombongan belajar (rombel) yang dilakukan oleh sekolah-sekolah negeri. Misalnya, yang tadinya kuotanya hanya delapan rombel, di tengah jalan tiba-tiba bertambah jadi 9 rombel, dengan alasan pendaftarnya masih antusias.
“Banyak calon siswa yang sudah daftar ke sekolah swasta, tiba-tiba dapat kabar diterima di sekolah negeri sampai H-1 sebelum MPLS. Otomatis calon siswa tadi mundur dari sekolah swasta. Bahkan ada yang sudah registrasi dan uang pembayaran direlakan hangus,” keluhnya.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Cirebon Drs H Hediyana Yusuf MM yang menerima audiensi ini menyebutkan, pihaknya beberapa kali mendapatkan keluhan terkait pelaksanaan PPDB ini. Sehingga ke depannya memang formulasi PPDB harus diperbaiki.
Setelah mendapatkan masukan terkait persoalan ini, Dewan Pendidikan segera mengkaji dan menganalisa, untuk dibuatkan rekomendasi kepada Walikota Cirebon, agar sistem dan pelaksanaan PPDB di tahun-tahun berikutnya dapat berjalan lebih baik lagi.
“Kami juga tengah mengkaji rekomendasi buat Walikota, agar kewenangan SMA dan SMK dikembalikan lagi ke Kabupaten/Kota,” imbuhnya.
Discussion about this post