Sentimen yang terjadi di dalam dan luar negeri cukup mempengaruhi kondisi pasar saham Indonesia. IHSG dibuka 6,782.85. memasuki sesi pertama sejumlah transaksi dari investor dalam dan luar negeri masih menunjukan pergerakan yang dinamis. (4/7/22).
Pada penutupan akhir pekan Investor asing tercatat melakukan net sell senilai Rp 83 milyar. Dan untuk sepanjang pekan, IHSG tertekan -3,53% dengan diikuti keluarnya dana investor asing sebesar Rp. 3,05 triliun di pasar reguler.
Cukup menarik, sejumlah saham emiten kakap mengalami koreksi dan penjualan besar besara. Saham Samudera Indonesia,tbk (SMDR), sejak jumat koreksi menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) hari ini dibuka diharga 2.410 (6,95%) dengan valuasi penjualan mencapai 2.5 miliar.
Kemudian Telkom (TLKM) pada sesi pembukaan di harga 4.020 mengalami koreksi sampai dengan saat ini masih bergerak di rentang 3.990 – 4000. Saham perbankan dalam negeri BBRI bergerak turun ke 4.020 turun 120 poin (-2.90%), BBCA 7.050 turun 200 poin dari harga pembukaan 7.250. (-2.76%).
Sejumlah sentimen dari dalam maupun luar negeri masih mempengaruhi indeks pasar saham Indonesia. Diantaranya gejolak geopolitik dunia yang belum stabil, pelambatan ekonomi di sejumlah negara di asia, perang Ukraina – Rusia. Di dalam negeri sendiri naiknya harga komoditas pangan, seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, telur menyebabkan inflasi tertinggi sejak Juni 2017. Data BPS, inflasi Indonesia pada Juni 2022 terjadi karena kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran. Tingkat inflasi tertinggi berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 8,26% (yoy).
Hal ini berlawanan dengan sejumlah analis dari beberapa perusahaan sekuritas. Menurut Analis dari reliance pada perdagangan Senin (04/7) pagi ini, IHSG diperkirakan akan turut bergerak menguat. Sementara dari Investor.id Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan bergerak mixed cenderung menguat terbatas. Hal ini didasarkan analisa indikator MACD negatif melemah, indikator Stochastic netral melemah menuju oversold, serta indikator RSI netral melemah menuju oversold.
Untuk saham-saham yang layak dikoleksi, kondisi saat ini untuk yang akan berinvestasi jangka panjang, sebenarnya saham saham bluechip penghuni LQ 45, kompas100, IDX30 sedang mengalami tren penjualan dan harganya turun. Akan tetapi sebelum mengoleksinya diperlukan pengalaman, keahlian dan strategi khusus dalam melakukan analisa, baik teknikal maupun fundamental.
Agar dapat menentukan kapan waktu terbaik untuk masuk ataupun keluar dari posisi trading jangka pendek maupun investasi jangka panjang. (MF)
Discussion about this post