Webinar Kolaborasi dan Tindak Lanjut Pemanfaatan Buku Digital, Rabu (25/5/22) dilaksanakan oleh Forum TBM bersama Let’s Read The Asia Foundation. Dalam webinar yang berdurasi kurang lebih dua jam ini membahas mengenai pemanfaatan serta efek dari buku digital.
Dr. Adin Bondar, M.Si. (Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Perpustakaan Nasional RI) menyampaikan bahwa buku-buku digital dari Perpustakaan Digital atau Ipusnas banyak yang meminatinya. Bahkan banyak yang antri untuk meminjam buku-buku digital. Adin juga menyampaikan bahwa buku-buku digital ini adalah era baru untuk memasuki digitalisasi yang sedang digenjot oleh Presiden Joko Widodo. Seiring dengan hal tersebut, moto dari Perpusnas adalah Transformasi Perpustakaan Mewujudkan Ekosistem Digital.
Retno Utami, S.Pd., M.Hum. (Koordinator Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional Literasi, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI) mengatakan bahwa banyak hal yang menarik dari temuannya ketika terjun langsung ke lapangan terkait perkembangan literasi di Indonesia. Terutama di daerah-daerah terpencil. Retno juga menyampaikan bahwa gerakan literasi di Indonesia tidak dapat bergerak secara persial, oleh karena itu TBM yang menjadi ujung tanduk gerakan literasi di Indonesia harus bersinergi dengan kami di Badan Bahasa.
Dr. Devie Rahmawati, S.sos., M.Hum. (Mitra Jejaring GLND Siberkreasi, Peneliti dan Pengajar Vokasi di Universitas Indonesia) langsung memaparkan materi mengenai hasil dari penelitian dari jurnal yang disebut dengan Mattew Effects dalam Literasi. Pada penelitian tersebut dikatakan bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Devie mengatakan kembali bahwa teks buku yang dibaca tersebut harus dipahami serta diimplementasikannya. Hal tersebut adalah tantangan berikutnya setelah budaya baca ini tersosialisasikan dengan baik ke masyarakat. Oleh sebab itu, buku digital ini menjadi penting keberadaannya karena zaman sekarang, rangsangan atau stimulus melalui visual.
Kegiatan webinar ini dipandu oleh Suhartinah Arif (Pengurus Pusat Forum TBM). Suhartinah menyimpulkan bahwa buku fisik atau buku digital tergantung kenyamanannya ketika membaca. Biasanya generasi Y masih nyaman dengan buku fisik, akan tetapi generasi sekarang karena lebih banyak dengan menggunakan pendekatan visual, buku online lebih nyaman. Buku fisik maupun buku visual sama kegunaannya, yang terpenting adalah bagaimana membuat pembacaanya paham dengan apa yang disampaikan oleh buku tersebut.
Catatan lain yang dari Suhartinah adalah ekosistem digital yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional turut mempercepat Indonesia go digital. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa bekerja sama dengan Forum TBM terus menyosialisasikan budaya baca ke pelosok-pelosok negeri. Webinar ini ditutup dengan testimoni dari Budi Susila dari TBM Omah Buku, Magelang salah satu dari 14 TBM penerima hibah Forum TBM bersama Let’s Read The Asia Foundation. Budi mengatakan bahwa buku-buku digital dari Let’s Read sangat bagus dan memiliki karakter yang kuat. Budi juga mengatakan bahwa ia banyak mengalihwahanakan buku-buku digital Let’s Read ke bentuk lain seperti film, audiobook, dll. Film yang dialihwanakan oleh TBM Omah Buku dapat disaksikan pada youtube Forum TBM dengan judul Denting Sepi.
Discussion about this post