Saat ini, pembangunan berfokus pada wilayah perdesaan. Setelah pandemik COVID-19, desa kembali bergeliat dan sebagian bertransformasi menjadi desa wisata. Hal ini diharapkan dapat menjadi alternatif pendorong roda penggerak ekonomi di wilayah perdesaan, termasuk perdesaan di Kabupaten Bogor.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pakuan (Unpak) merespons kondisi pendemik COVID-19 dengan membangun ekosistem wisata di Desa Ciasamara, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Program pengabdian ini ini merupakan program hibah internal Universitas Pakuan yang dimulai sepanjang tahun 2022.
Menciptakan Ciasmara.com
Dengan berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris yang tengah mengikuti PPK Ormawa Kemendikbud, tim Unpak yang terdiri atas dosen FISIB dan Sekolah Vokasi berupaya menguatkan organisasi pariwisata dan membangun ekosistem wisata di Desa Ciasmara. Terdapat empat point penting luaran program yang dikerjakan, yaitu pengembangan UMKM, pengembangan situs web, dan virtual tourism.
“Saat ini kami telah menghasilkan website, katalog dan video profile wisata desa, kemudian peningkatan alat penunjang sektor pariwisata dan berdiri nya gallery wisata desa, serta publikasi media sosial,” ujar Silvi, mahasiswa Prodi Sastra Inggris FISIB saat diwawancarai pada Sabtu (5/11/2022).
Selain memberikan pelatihan dan diskusi kelompok terpumpun, tim Unpak membangun sejumlah infrastruktur pariwisata, misalnya situs web Ciasmara.com.
“Di era perkembangan TIK ini, website menjadi hal yang penting bagi ekosistem pariwisata. Ini (website) merupakan langkah besar bagi pariwisata di Desa Ciasmara. Website ini akan menjadi jembatan yang menghubungkan calon konsumen dan pengelola pariwisata Ciasmara,” tutur Langgeng Prima Anggradinata, dosen Unpak.
Melalui website www.ciasmara.com, pengunjung mendapatkan informasi pariwisata, produk ekonomi kreatif, dan paket wisata. Untuk paket wisata, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Ciasmara, sebagai wadah pengelola wisata, mematok tarif Rp35.000 sampai Rp180.000 per orang.
Berinovasi di Desa
Langgeng juga menuturkan, perguruan tinggi harus berkarya secara nyata, khususnya di perdesaan. Perdesaan membutuhkan gagasan yang inovatif dari mahasiswa. Silvia juga menyadari, membangun perdesaan merupakan hal yang penting dilakukan mahasiswa saat ini.
“Peran generasi muda dalam pembangunan desa sangatlah penting, peran ini dapat dilakukan melalui organisasi kemahasiswaan. Tujuannya adalah agar pembangunan desa dapat berkelanjutan. Dan memang sudah seharusnya desa-desa di Indonesia berupaya melibatkan pemuda terutama mahasiswa dalam kegiatan pembangunan dan pengembangan desa, entah melalui organisasi ataupun program universitas dan pemerintah. Organisasi sebagai tempat berhimpunnya mahasiswa juga menjadi sarana untuk membangun sebuah desa agar lebih maju lewat inovasi dan terobosan para pemudanya,” kata Silvia.
Silvia juga mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya diri sendiri. Mahasiswa semester 5 Prodi Sastra Inggris FISIB Unpak ini merasa senang bisa berkontribusi di Desa Ciasmara. Pandemi COVID-19 tidak mengendurkan semangat Silvia dan kawan-kawan.
Discussion about this post