Oleh: Nono Daryono, M. Ag*
Rasa bahagia terpancar dari setiap wajah setiap insan, tak terkecuali yang sakit dengan harapan kesembuhan. Karena setiap Muslim memiliki sandaran yang kokoh yakni segalanya di kembalikan kepada Alloh jualah. “Al insa anu bittafkiri wallohu bittadbiri” Manusia hanya berencana Allohlah yang menentukan. Apa pun yang kita jalani hari ini dan esok serta seterusnya itu semua dalam skenario Alloh SWT.
Malam tadi, mengakhiri tahun 2022 bersama santri Al kasyaf, bertemu seorang Perwira dari Kostrad, Beliau memancarkan rasa bahagianya bisa menghabiskan detik detik akhir tahunnya dengan santri yatim dan dhuafa. Dalam perbincangan dengan Beliau menuturkan pengembaraannya dalam tadabur Al Quran Beliau menemukan ayat yang menyatakan bahwa dalam harta kita ada hak bagi orang orang miskin. Sontak ayat tersebut mengingatkan agar kita selalu menjaga dari harta yang tidak bersih sehingga di keluarkan zakatnya.
Beliau juga menyampaikan pesan dari bapak Prof. Habibi (almarhum) kebetulan Beliau sama orang Makasar, “Prof.Habibi, bilang gak ada artinya apa apa yang kau miliki, seandainya aku tahu dari dulu bahwa kebahagiaan hakiki yakni menghafal Al Quran, dan mewakafkan seluruh hidupnya di jalan Alloh SWT” Subhanalloh.
Dari obrolan penuh pesan dan nasehat di penghujung tahun bersama pimpinan Al kasyaf dan Sang Perwira, menyadarkan makna BAHAGIA, yakni Bulatkan tekad (Ali Imran ayat 159), Ayunkan langkah (Ar Radu ayat 11), Harmonikan akal (Al Mu jadilah ayat 11), Gunakan Ilmu, dalam Amal .
Mengawali hari ini, mencoba memaknainya dengan penuh kegembiraan dan sukacita dalam arti BAHAGIA. Karena kebagiaan ini menjadikan kunci untuk mereraih kegembiraan kegembiraan lainnya. Pertama, Bulatkan tekad, untuk selalu mengisi waktu dengan penuh manfaat, dan maslahat. Untuk selalu mengabdikan diri di jalan Alloh SWT, dengan penuh rasa syukur dan rido terhadap segala ketetapan Alloh SWT.
Kedua, Ayunkan langkah, dengan bismilah langkah yang bersifat ucapan, maupun sikap dan segala perilaku di tujukan untuk mengharap Rido Alloh SWT.
Ketiga, Harmonikan akal, selalu berpositif thinking dan positif feeling, sehingga melahirkan ketenangan dan kelapangan jiwa.
Keempat, Gunakan ilmu dalam amal, senantiasa memakai ilmu sehingga akan mudah dan jelas segala aktivitas dan amaliah tidak sia sia. Sehingga mampu menemukan problem solving dari tiap masalah yang dihadapi dengan bimbingan Alloh SWT, semua dapat di pecahkan dengan ketenangan jiwa. Good
Ala kulli hal, hari pertama menentukan kualitas hari hari berikutnya agar menuai keberkahan dan keridoan dari Alloh SWT. Sebagaimana Syaikh “Aku lebih menghormati orang yang beradab, ketimbang orang berpendidikan, karena iblis pun berilmu pengetahuan”. Semoga kita dapat menghadirkan saja kita dijadikan hamba hamba yang beradab dan berilmu pengetahuan, sehingga dapat menyampaikannya dengan hikmah, mauidhatul hasanah, dan kalau pun ada masalah dipecahkan dengan cara cara santun dan ramah sehingga BAHAGIA bisa terasa. Tafakur dengan simak “Singkatan bermakna”. Wallohu A’lam.
*Bionarasi
Lahir dibTasikmalaya, 20 Juli 1975. Di sebuah dusun bernama Babakan Rengrang. Terlahir dari pasangan suami istri, Bapak Yusuf dan Ibu Kioh Rukiah. Pendidikan terakhir S2 Ilmu Pendidikan Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Prestasi yang di raih Alhamdulillah tahun 2004 berkesempatan Muhibah Budaya Ke Eropa, 2018 Guru Inspiratif Jawa Barat terbaik 1 kategori guru SD(Penghargaan dari bapak Gubernur Ridwan Kamil), 2018 Guru berprestasi tingkat kota Bandung terbaik 2, tahun yang sama terbaik 1 lomba Presentasi Literasi Sekolah. Alamat sekarang Kurang RT 03 RW 09 Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Bandung. Motto hidup “Melebah Menebar Ukhuwah”.
Discussion about this post