Komunitas Seni Budaya BrangWetan bersama dengan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Jawa Timur menyelenggarakan Webinar bulanan dengan tema Etimologi (Nirukta) Panji – Sekartaji dan Ekologi Jawa pada hari Kamis, 15 Desember 2022, pukul 14.00 – 16.00 WIB melalui link zoom.


Narasumber acara yang berlangsung ke-30 kali ini adalah Dr. Manu J. Widyaseputra dari Yayasan Rumah Studi Jawa Kapuk Salamba Arga Yogyakarta dan Drs. Anung Tedjowirawan, MA, pensiunan Dosen Profil Sastra Jawa FIB UGM Yogyakarta.
Menurut Manu, ditelusuri secara Nirukta, kata Panji berasal dari: pa-N-ji: akar kata V ji berarti kekuatan kosmologis: api, air, angin, bhumi, langit. Kalau diberi awalan a-: a-ji mempunyi dua arti:
- Ia yang mempunyai kekuatan kosmologis dan dalam Anthropologi dan Sosiologi Jawa, adalah pembimbing semesta yang disebut raja;
- Hal yang mempunyai kekuatan kosmologis, seperti Tosan Aji, Aji-Aji. Kalau dipadukan dengan prefiks pa-N- menjadi panji mempunyai arti ia yang menjalankan kekuatan kosmologis, yakni para viravan, ‘pahlawan, ia yang berjiwa pemberani’.
Jika disejajarkan dengan bahasa Bali, panji sejajar dengan kata paras, yang berarti bercukur menurut Zoetmulder. Namun, kalau ditelusuri secara lebih dalam, panji selalu bersatu dengan sekar taji, ‘bunga penghias sanggul’. Panji merupakan sanggul rambut orang laki-laki dengan rambut panjang.
Rambut dibagi menjadi 2 bagian: bagian depan dan bagian belakang. Bagian depan berfungsi sebagai Lungsen, dan bagian belakang dijadikan sanggul. Rambut bagian depan dinaikkan ke atas dan ditarik ke depan dan kemudian ditutup dengan Lungsen yang dikunci di bagian belakang sanggul, sehingga secara sepintas tampak seperti orang yang baru saja bercukur, atau ada yang menyebut memakai topi.
Kemudian di atas Lungsen dihiasi dengan Sekar Taji, yang terbuat dari untaian Bunga Parijata. Untaian melintang dari depan ke belakang untuk mengunci Lungsen dan sanggul. Inilah yang disebut Gelung Panji, yang dikenakan oleh para viravan kraton pada masa Jawa Kuna, karena mereka-lah yang harus memelihara dan menata alam semesta. Contoh: Mapanji Jayabhaya, Mapanji Kamesvara, Mapanji Garasakan, Mapanji Harsavijaya, dan lain-lain.
Selain kedua narasumber di atas sebagaimana biasa acara ini dibuka oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, promotor Budaya Panji. Sedangkan yang bertugas sebagai moderator adalah Henri Nurcahyo, ketua Komunitas Seni Budaya BrangWetan.
Acara ini didukung dan disiarkan secara live oleh FB dan YouTube Harian Surya Jatim dan Tribunnews Network serta siaran tunda oleh TVPanji. Disediakan sertifikat bagi yang mengisi daftar hadir yang dibagikan pada saat acara berlangsung.
Tautan untuk mengikuti acara gratis ini yaitu:
BrangWetan Komunitas is inviting you to a scheduled Zoom meeting.
Topic: BrangWetan Komunitas’ Zoom Meeting
Time: Dec 15, 2022 02:00 PM Jakarta
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/9302693493?pwd=UUo1NU0yUVB5YmNJUCtrMXI5WWp0Zz09
Meeting ID: 930 269 3493
Passcode: PANJI
(*)
Discussion about this post