Jakarta, PortalNusa.id – “Sifat moderat yang lekat dengan kondisi kehidupan beragama di tanah air, kiranya akan menjadi branding Indonesia termasuk pemudanya dalam berkiprah menata toleransi antar umat beragama yang makin kondusif.” Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah. Pembukaan kegiatan Focus Group Discussion Moderasi Beragama di laksanakan di Hotel Veranda, Jakarta, (6/7).
“Hasil Susenas tahun 2021, sekitar 64,92 juta jiwa penduduk Indonesia (23,90 persen) berada dalam kelompok usia muda (16 s.d 30 Tahun). Jika pemuda dipersiapkan dan dibina dengan baik, menjadi potensi untuk ikut serta memajukan Indonesia melalui partisipasi aktif dalam proses pembangunan. Sebaliknya, pemuda dapat menjadi ancaman dan hambatan pembangunan bangsa jika potensi tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal” Lanjut Faisal.
Kegiatan Moderasi Beragama direncanakan akan dilaksanakan di sejumlah Provinsi diantaranya Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Lampung, Kalimantan Timur dan Aceh. Mengusung tema Moderasi Beragama terhadap Generasi Millenial di era Digital Dalam Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Sementara itu dalam laporannya Asisten Deputi Peningkatan Iptek dan Imtaq Amar Ahmad menyampaikan bahwa FGD dilaksanakan dari tanggal 6-8 Juli 2022. Bertujuan menyamakan persepsi maupun topik yang akan melahirkan kesepakatan untuk menyadarkan pemuda agar lebih kritis terhadap informasi yang didapat.
Aktif menyebarkan kegiatan yang positif dan memberikan pemahaman terkait keberagaman, pentingnya toleransi beragama, serta menghargai perbedaan secara bijak. Rumusan serta isu hasil dari FGD ini akan dibawa ke daerah yang menjadi lokasi kegiatan Moderasi Beragama.
Hadir sebagai narasumber dalam FGD Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Esa Sukmawijaya. Direktur Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbud Afriyudianto. Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Kependidikan Agama (Kemenag) Imam Syafei. Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid. Direktur Pengkajian Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Muhammad Sabri. Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) Yani Wijaya.
Discussion about this post