PortalNusa.ID, Sukabumi | Dalam upaya menyusun arah pembangunan jangka menengah Kota Sukabumi, Dinas Sosial Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) sebagai momentum strategis untuk memperkuat sinergi lintas sektor pemerintahan. Forum ini dilaksanakan pada Senin (21/4), dan dibuka langsung oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki.
FPD bukan sekadar forum perencanaan biasa, melainkan ruang kolaborasi yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Kepala Bappeda, hingga para kepala perangkat daerah lainnya, dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029.
“Pembangunan lima tahun ke depan tidak bisa hanya mengandalkan satu perangkat daerah. Kita harus bersinergi agar setiap program benar-benar memberi dampak langsung ke masyarakat,” ujar Wali Kota dalam sambutannya.
Wali Kota Ayep Zaki juga mengungkap tantangan geografis Kota Sukabumi yang tidak memiliki potensi wisata alam besar, sehingga menuntut kreativitas dan kerja sama antar dinas dalam menggali potensi lain. Fokus pembangunan pun diarahkan pada penguatan infrastruktur wilayah, pengelolaan lingkungan hidup, dan pelayanan publik yang berkualitas.
Keberhasilan program sekolah gratis yang telah diakui oleh Kementerian Sosial menjadi contoh nyata dari pentingnya koordinasi antarsektor. Menurut Wali Kota, capaian itu tak mungkin diraih tanpa sinergi antara Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan pihak terkait lainnya.
“BUMD dan BLUD jangan hanya administratif. Mereka harus hadir sebagai pelayan masyarakat. Ini bagian dari upaya kolektif kita dalam mengoptimalkan potensi fiskal daerah,” tegasnya.
Lima prioritas pembangunan yang disusun dalam forum ini pun menunjukkan pendekatan terpadu, mulai dari peningkatan PAD, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga penataan kota dan penguatan nilai sosial.
Forum ini menandai langkah awal penyusunan arah pembangunan Kota Sukabumi yang lebih kolaboratif dan responsif terhadap kebutuhan warga, sekaligus memperkuat posisi setiap perangkat daerah sebagai aktor utama dalam proses pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Discussion about this post