Portalnusa.id – Wakil Wali Kota Cirebon Siti Farida Rosmawati mengapresiasi atas Pengukuhan Pengurus Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI) Cirebon, di Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, Selasa (25/2/2025).
Pada kesempatan itu juga Siti Farida diminta oleh PBI Cirebon sebagai pembina dan hal tersebut sangat menjadi kehormatan bagi Farida.
“Alhamdulillah suatu kehormatan saya dapat dipercaya, berkontribusi di PBI Cirebon,”kata Farida usai menghadiri pengukuhan PBI Cirebon.
Farida berharap setelah dikukuhkan PBI Cirebon ini dapat terus memberikan karya bagi masyarakat Kota Cirebon dan dapat direalisasikan.
“Tentunya kami Pemkot Cirebon sangat mengapresiasi apa yang menjadi program PBI Cirebon kedepannya apalagi terkait dengan kebudayaan,”kata Farida.
Sementara itu Ketua PBI Cirebon, Garnis Mutiara Savira menegaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai program kerja untuk meningkatkan eksistensi kebaya di tengah masyarakat.
“Kebaya bukan hanya untuk kalangan atau usia tertentu. Kami ingin generasi muda melihat kebaya sebagai bagian dari identitas yang bisa dikreasikan sesuai karakter mereka,” kata Garnis.
Dengan kehadiran PBI Cirebon, diharapkan kebaya semakin dikenal dan diterima oleh berbagai kalangan, sekaligus menjadi simbol pelestarian budaya Indonesia di tengah perkembangan dunia fashion modern.
Pada kesempatan itu juga hadir Ketua PBI Pusat Rahmi Hidayati mengungkapkan, gerakan ini bermula dari keinginannya dan teman-teman untuk kembali mengenakan kebaya dalam berbagai kesempatan.
“Saya ingat pertama kali ke Yogyakarta tahun 1987, di Pasar Beringharjo masih banyak perempuan berkebaya. Tapi sekarang, kebaya mulai jarang dipakai. Akhirnya, kami sepakat untuk melestarikan kebaya, hingga kini telah ditetapkan Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli,” ucapnya, Selasa 25 Februari 2025.
Rahmi juga menambahkan, kebaya telah didaftarkan ke UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia. Ia menekankan pentingnya mengenalkan kebaya kepada generasi muda agar tidak tergeser oleh tren mode modern.
“Kami punya program Kebaya Goes to School, Kebaya Goes to Campus, dan Kebaya Goes to Office. Tiga tempat ini adalah pusat aktivitas generasi muda, karena kalau ingin melestarikan budaya, harus dimulai dari mereka,” lanjutnya.
Discussion about this post