PortalNusa.Id, Nunukan. DPRD Nunukan beri kritik tajam pada Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (DPPKP), lantaran mendapat aduan dari asosiasi peternak ayam potong lokal pada, selasa (17/01).
Pengaduan dari Asosiasi peternak ayam potong lokal tersebut mengenai adanya pasokan ayam beku dari luar daerah yang akhirnya menggangu harga pasar. Pengadaan pasokan ayam beku dari luar daerah tersebut disinyalir diakibatkan oleh ketidaksinkronan data kebutuhan daging ayam di Nunukan.
Kepala DPPKP Nunukan, Mukhtar menyampaikan bahwa kebutuhan daging ayam di Nunukan berkisar antara 209.00 Kg dengan daya produksi sekitar 189.550 Kg. “Jika dilihat dari angka itu maka terjadi minus sekitar 19.779 Kg. Namun jika bicara kebutuhan skala Pulau Nunukan saja diperkirakan sekitar 95.300 Kg dengan kemampuan produksi 105.000 Kg” ujar Mukhtar.
Ia menyebutkan bahwa daging ayam beku yang masuk ke Nunukan bukan dari Surabaya melainkan dari Tarakan. dan itu pun tidak signifikan hanya sebanyak 6.3 Ton. “Pengusaha yang memasukkan daging bukan dari Surabaya tapi dari Tarakan. Kontainer didrop dari Tarakan lanjut ke Nunukan. Hanya 6.3 Ton” Ucapnya.
Secara terpisah, saat dikonfirmasi TribunKaltara.com, menurut Dokter Hewan Balai Karantina ikan dan tumbuhan Tarakan Wilayah kerja Nunukan, drh Prayitno menyampaikan selama tahun 2022, data Day Old Chiken (DOC) yang masuk sebanyak 1.3Jt Ekor. “Jika dikalkulasi perbulan sekira 108.000 DOC yang masuk Nunukan. Itu dari Berau dan Tarakan,” Papar Prayitno.
Pemasokan daging ayam beku ke Nunukan tercatat mengalami lonjakan dari 300 Kg dari awal tahun 2022 menjadi 25 Ton sejak November 22 s.d 17 Januari 2023. “Jadi selama tiga bulan pasokan daging ayam beku ke Nunukan rata-rata 8.5 Ton perbulan” hitungnya.
Menyikapi ketidaksinkronan data tersebut, anggota DPRD Nunukan, Andre Pratama memberikan kritikan tajam terhadap Kepala DPPKP Kabupaten Nunukan. “Kepala OPDnya bilang hanya 6.3 Ton, sementara data Balai Karantina 25 Ton. Saya rasa bagus Dinas Pertanian. Peternakan dan Ketahanan Pangan ditiadakan,” gertak Andre Pratama.
“Seharusnya DPPKP Kab. Nunukan membina dan melindungi peternak ayam potong lokal,” kritiknya.
Andre juga pinta Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nunukan agar memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal memilih makanan yang sehat. “Edukasi masyarakat, pilihlah daging ayam segar. Kita tidak tahu kan daginga ayam beku itu disembelih atau mati karena penyakit,” pungkasnya.
Discussion about this post