PortalNusa.Id, Sangatta – Bupati Kutai Timur (Kutim) H Ardiansyah Sulaiman siagakan pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2022. Penyiagaan tersebut digelar di lapangan helipad, kawasan Bukit Pelangi, Kamis (24/11/2022) pagi,.
Rangkaian kegiatan penyiagaan tersebut dimulai dari apel pagi, simulasi Karhutla serta peninjauan pemeriksaan alat dan prasarana kesiapsiagaan bencana alam. Kegiaatan tersebut dihadiri Seskab Rizali Hadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Indris Syam, beberapa Kepala Perangkat Daerah lainya. Peserta apel yang terdiri mulai dari TNI-Polri, Damkar, Satpol PP, UPT KPHP, Senkom, Perumda TTB Kutim, dan Tagan. Sementara dari unsur masyarakat dari Muhammadiyah dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Kalimantan Timur (Kaltim) adalah Provinsi yang rentan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kutai Timur termasuk di dalamnya. Untuk itu Bupati harus menyiapkan seluruh elemen dan stakeholder untuk siap siaga dalam menghadapi dan menanggulangi Karhutla tersebut.
Kemudian Karhutla juga bisa sewaktu-waktu terjadi dan tidak tahu kapan waktunya. Disiapkannya pasukan ini agar ketika kejadian, sudah tergabung dalam Satgas yang siap melakukan pemadaman kapan dan di mana pun terjadi.
“Kepada seluruh petugas, tim perusahaan maupun relawan agar tetap siaga. Serta pastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat,” kata Ardiansyah.
Penyiagaan ini adalah pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2011 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Kepada pelaku usaha pertanian, untuk memiliki sumber daya manusia, sarana dan prasarana pengendalian kebakaran.
“Kita harus all out bersinergi dari seluruh lapisan masyarakat untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari fenomena bencana kebakaran. Seperti korban jiwa, materiil maupun moril, punahnya habitat makhuluk hidup, rusaknya fasilitas publik atau rumah-rumah warga. Sehingga semua pihak harus cepat tanggap dan mengantisipasi semua kemungkinan yang terjadi,” paparnya dihadapan pasukan saat apel.
Bupati Ardiansyah berpesan titik-titik rawan bencana Karhutla harus seringkali dipantau secara fokus. Apabila terjadi cuaca ekstrem harus lebih waspada lagi, siap siaga lebih ditingkatkan. Lebih baik mencegah daripada mengobati, karena dampak Karhutla sangat dirasakan..
“Saya berharap melalui penyiaga ini koordinasi dan komunikasi antar stakeholder dapat ditingkatkan. Bencana kebakaran bisa diantisipasi sedini dan secepat mungkin. Mari lakukan langkah-langkah preventif agar Karhutla tidak terjadi. Karena bila sudah terjadi Karhutla, maka imbasnya cukup besar dirasakan oleh masyarakat kita bahkan seluruh dunia,”ucapnya.
Terakhir, ia menambahkan hal kepada seluruh personel, tetap semangat dan solid, tetap mengedepankan keselamatan dan menjaga kesehatan dalam melaksanakan tugas. Tidak hanya Karhutla, berbagai bencana harus siap ditangani.
Discussion about this post