PortalNusa.Id, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali membuka secara resmi kegiatan Sarasehan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (UNESA) bertajuk ‘Damailah Sepakbola Indonesia’ secara virtual, dari kantor Kemenpora, Selasa (18/10) pagi.
Acara ini sendiri dilaksanakan secara luring di Auditorium Rektorat Unesa Lantai 11, Suarabaya. Hadir sebagai narasumber dalam acara ini antara lain, Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. (Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia) – Ahmad Riyadh UB, Ph.D. (Ketua PSSI Jawa Timur, Exco PSSI Pusat) – Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. (Rektor Unesa) – Dr. Imam B Prasodjo, M.A. (Sosiolog Universitas Indonesia) – Prof. Dr. H. Muchlas, M.Pd. (Tokoh Pendidikan Karakter Unesa) – Ignatius Indro (Koordinator Suporter).
Usai membuka acara, Menpora Amali sampaikan data bahwa sekitar 70 sampai 75 persen rakyat Indonesia sangat menyukai sepakbola, bukan hanya laki-laki namun juga perempuan. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo sangat menaruh perhatian terhadap sepakbola salah satunya dengan lahirnya Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Hingga saat pelantikan, Presiden Jokowi mengamanahkan sepak bola padanya. “Kalau masih ingat pada saat saya diperkenalkan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Pak Presiden begitu menyebut nama saya, kemudian memperkenalkan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga ada kalimat dari pak presiden, “Jangan lupa sepak bolanya Pak”, kata Menpora Amali.
Disisi lain, jumlah suporter sepakbola di Indonesia jumlah hampir sama dengan jumlah supporter yang di 10 negara Eropa. “Jadi jika digabungkan itu kira-kira sejumlah kita,” tukasnya.
Merespon hal tersebut, pemerintah bersama DPR telah mengatur keberadaan supporter Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan terutama pada pasal 54 dan 55. Untuk menerjemahkan dan implementasi pasal ini, Kemenpora akan melakukan sosialisasi dan mendengarkan aspirasi dari kelompok-kelompok suporter.
Menpora Amali pun berharap kegiatan Sarasehan ini menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan sepakbola Indonesia terutama bagi pemerintah sebagai dasar pengambilan keputusan.
“Mudah-mudahan ada rekomendasi-rekomendasi yang baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan bagi pemerintah dari hasil rekomendasi ini,” harapnya.
Discussion about this post