PortalNusa.Id – Ecoprint secara etimologi mempunyai arti eco yang artinya ekosistem atau alam dan print yang artinya cetak. Sesuai dengan arti dari namanya ecoprint merupakan teknik pembuatan motif dengan cara merebus dedaunan lalu mencetaknya ke permukaan kain.
Ecoprint memiliki ciri khas tersendiri, karena produk yang dihasilkan akan memiliki tekstur yang halus. Motif yang dihasilkan juga hampir sama dengan aslinya. Ecoprint dapat memunculkan tekstur dari daun yang dijiplaknya, dan warna yang dihasilkan terkesan sangat natural.
Selain ciri khas motifnya yang sangat menyerupai bentuk aslinya, daya tarik lain dari ecoprint adalah pembuatannya yang cukup mudah. Tidak membutuhkan biaya yang mahal dan limbahnya tidak membutuhkan perlakuan khusus. Hal paling utama adalah menyediakan bahan pewarna alaminya yaitu dedaunan segar dan kain yang memiliki bahan dari serat alam. Seperti kain katun, kanvas, blacu, doby dsb.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mordanting atau pembersihan kain dari kotoran. Langkah ini sangat penting karena akan mempengaruhi hasil akhir pewarnaan kain. Jika kain tidak dalam keadaan bersih, zat warna yang diterapkan dapat berikatan dengan kotoran. Sehingga saat proses pencucian, warna yang dihasilkan kurang maksimal atau pudar atau tidak merata. Proses mordanting dilakukan dengan mencuci kain menggunakan bahan kimia contohnya detergen, soda abu, atau tawas.
Teknik ecoprint dibagi menjadi dua, yaitu teknik iron blanket dan teknik pounding. Teknik iron blanket dilakukan dengan cara meletakkan dedaunan di atas permukaan kain. Kain tersebut harus sudah bersih dan kering, lalu dilapis plastik, digulung, dan diikat ke bambu atau paralon. Setelah itu dikukus selama 2 jam. Setelahnya dibutuhkan proses fiksasi yaitu untuk mengikat warna agar tidak luntur. Caranya dengan merendam kain ecoprint yang sudah kering di air tawas.
Teknik ecoprint lainnya adalah teknik pounding teknik ini dinilai lebih simpel karena proses pemanasannya menggunakan sinar matahari. Teknik pounding dilakukan dengan cara meletakkan dedaunan segar ke permukaan kain. Setelahnya, kain dilapisi plastik lalu dipukul-pukul menggunakan palu agar warna dari daun dapat menyerap ke kai. Setelah itu jemur kain di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Sedangkan untuk proses fiksasinya sama seperti teknik iron blanket yaitu direndam dengan air tawas.
Menghasilkan produk tekstil yang berkualitas dan memiliki daya jual tinggi tidak selalu harus menggunakan bahan-bahan yang mahal. Karena alam kita sudah menyediakannya. Hanya perlu sedikit pengetahuan pengolahannya. Selamat mencoba!
Discussion about this post