Lebaran idul fitri tahun ini, pemerintah memberikan “ijin” bagi masyarakat Ibu Kota untuk pulang kampung. Dengan demikian, masyarat yang mencari nafkah di ibu kota berduyun-duyun menuju kampung halaman. Salah satu hal yang diutamakan adalah reunian.
Kesempatan berkumpul bersama kawan lama alias reuni biasanya dilakukan rutin tahunan, setiap libur lebaran idul fitri. Baik digelar secara formal dengan panitia yang serius, maupun secara amatir melalui grup medsos.
Reuni itu sendiri banyak motif di dalamnya: selain sebagai ajang silaturahim sohib lama, bisa juga sebagai update status sosial pesertanya. Bisa jadi dalam sebuah reuni, ikatan perkawanan berlajut menjadi ikatan bisnis atau kerjasama. Bahkan banyak kasus, bagi si jomblo, reuni bisa menjadi ajang mencari jodoh.
Selama dua tahun terakhir, kesempatan reuni pada libur lebaran idul fitri hanya bisa dilakukan melalui zoom atau video call karena adanya pandemi Covid 19. Meski masih bisa bertatap muka pada layar desktop atau handpone, bertemu langsung tentu tidak tergantikan.
Untunglah kini pandemi telah usai, agenda-agenda reuni bisa kembali digelar secara tatap muka. Baik digelar di cafe-cafe secara terbatas, maupun digelar di sekolah multy angkatan. Hanya demi satu alasan, bersilaturahim.
Discussion about this post