-Hanupis Darmanto Jatman
Puisi ya seperti istri juga
kata Darmanto Jatman istri ya mesti digemateni
Puisi bisa jadi sumber kesabaran
atau keranjang keluhan
Saat kau kecewa diselingkuhi orang tercinta
kau bisa tulis selingan, atau sekadar membaca puisi.
Puisi selalu menjaga kata-kata kita,
sabda-sabdamu, dan firman-firmanNya
atau mungkin jadi semacam doa. Penuh air mata.
Ah tidak perlu risau
mencintai puisi sama juga seperti mencintai istri
puisi itu hiasan jiwa. Saat kasmaran
misalnya kita bakal buru-buru menulis puisi.
Ya bila cintanya platonis
cuma bisa membayangkan tak bisa merangkul senyatanya.
Puisi juga dapat kiranya menampung amuk saat lihat negara berantakan
Ya kita kalau ada masalah, curhat kita kepada istri itu lebih nyaman.
Tapi kalau istri kan jangan dibawa-bawa selain dalam urusan rumah tangga. Oh, itu salah besar. Itu kuno. Istri memang teman. Seperti puisi, kan. Makanya kalau orang gandrung terhadap puisi, pasti segala sesuatunya bakal jadi puisi. Contohnya ya almarhum Jatman. Golf untuk Rakyat-lah, Bangsat-lah, dan jadilah buku. Dijual. Dapat fulus. Meski tak seberapa. Tapi halalnya luar biasa. Berkah menulis puisi
Ya puisi itu istri, teman dalam hidup. Pokoknya tulis saja. Jangan terpenjara oleh aturan kuno. Andalkan rasa, niat kuat memuliakan kata-kata. Eksistensi kilau dan gemerlap dari permasalahan yang ada. Bukankah dalam malam ada bulan? Ya begitulah dalam hidup mesti ada penerang rasa. Ya puisi. Tapi ya jangan kau jual istri ke Saudi!
Indonesia,2021
*Hipogram puisi ini adalah puisi berjudul ISTRI karya karya Darmanto Jatman.
Discussion about this post