Ini untuk kali pertama setelah menjabat Presiden AS, Joe Biden berkunjung ke Kawasan teluk, untuk bertemu PM Israel Yair Lapid, Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas, dan Pemimpin Arab Saudi yang tidak mengakui negara Israel.
Ini adalah kunjungan ke-10 kalinya yang dilakukan Biden ke Israel, dan yang pertama dilakukan terjadi pada 1973, saat dia menjadi senator AS periode pertama dari Delaware.
Di hadapan para pejabat Israel, Biden berpidato, dan sangat tegas, AS dan Israel adalah sekutu yang saling berkait erat. Sekian orang cerdas di AS dari dulu hingga kini, adalah keturunan Yahudi. Simak pidatonya:
“Anda tidak perlu menjadi seorang Yahudi untuk menjadi seorang Zionis,” kata Biden dalam sambutan pembukaannya. “Hubungan antara orang-orang Israel dan Amerika sangat dalam … Saya bangga mengatakan bahwa hubungan AS dengan Israel lebih dalam dan lebih kuat dari sebelumnya.” Kata Joe Biden, Presiden AS, di hadapan para pejabat Israel, seperti dilaporkan website Al Jaazera, 13 Juli 2022.
Tiba di Air Force One, bandara Ben Gurion, pada hari Rabu (13/07), Biden disambut hangat para pejabat Israel, dan dalam dalam pidatonya ia menggambarkan hubungan AS dengan Israel itu sebagai “sangat dalam”.
Pidato balasan disampaikan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, yang menggambarkan Biden sebagai “Zionis hebat”.
“Hubungan Anda dengan Israel selalu bersifat pribadi, , dan Anda adalah salah satu teman terbaik yang pernah dikenal Israel”.
Saling puja-puji dan sunjang-sanjung pemimpin dari dua negara itu, bisa menjadi isyarat untuk banyak hal, misalnya konflik Israel dan Palestina, tidak mudah untuk reda, sepanjang AS memberikan dukungan kepada Israel, sekalipun Israel dikecam oleh warga dunia.
Dari perteman tersebut, kita bisa memaknai banyak hal, dan masing-masing pembaca, memiliki persepsi yang dapat dikembangkan menjadi bahan renungan.
Discussion about this post