Tim Indonesia memang kalah head-to-head dari dua tim itu karena tak mampu mencetak gol saat bertemu Vietnam dan Thailand. Indonesia hanya bermain 0-0 dengan Vietnam dan Thailand.
Kemenangan 5-1 Tim asuhan Shin Tae Yong atas Myanmar di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Serta sebelumnya melibas Filipina dengan skor yang serupa tak berarti apapun untuk menolongnya ke semi final.
Shin Tae-yong menyebut Vietnam dan Thailand pengecut, karena kedua tim sengaja mengendur menjelang akhir babak kedua seusai skor mereka 1-1.
Menurutnya, penampilan yang ditunjukkan negara kuat seperti Thailand dan Vietnam itu sangat tidak profesional.
“Seharusnya menjalankan fair play di saat seperti ini. Tetapi nyatanya tidak seperti itu!” ungkap Shin kepada wartawan, seusai pertandingan. (10/7)
Pelatih asal Korea Selatan itu menilai Thailand dan Vietnam pengecut, Shin menilai kedua tim besar itu sengaja menjegal Indonesia agar tak bertemu lagi di fase berikutnya.
Jika Indonesia lolos ke semifinal, maka potensi untuk bertemu lagi di final, baik dengan Vietnam atau Thailand, akan sangat besar.
Ketiganya memiliki poin yang sama. Indonesia mengantungi selisih gol lebih besar, yaitu +15, karena lebih produktif mencetak gol ketimbang Vietnam dan Thailand.
Vietnam memiliki selisih gol +9 setelah mencetak 12 gol, sedangkan Thailand +6 karena cuma mampu mencetak 7 gol.
“Artinya Vietnam-Thailand juga merasakan performa Indonesia semakin kuat dan baik. Jadi, mereka membuat hasil pertandingannya seperti itu.” ujar Shin.
Sebagai informasi, baru kali ini Indonesia gagal lolos ke semifinal Piala AFF U-19 setelah dalam 3 edisi sebelumnya selalu lolos.
Indonesia melaju ke semifinal secara beruntun tahun 2017, 2018, dan 2019, meski gagal juara. Tahun 2020-2021 Piala AFF tidak digelar karena pandemi Covid-19. ***
Discussion about this post