Oleh: Rd. Ace Sumanta *
Definisi pahlawan menurut Undang-undang No. 20 tahun 2009 tentang “Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan” adalah: Gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia (RI).
Suatu lembaga non-profit yang dibuat dan didirikan hampir di seluruh wilayah dan daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Daerah Kabupaten dan Kota Bogor. Sejak tahun 2013 Kota Bogor telah membentuk TP2GD dimaksud. Bahkan melalui seminar-seminar dan sidang OPD bersama tim yang mengusulkan telah membahasnya. Kota Bogor telah mengusulkan nama-nama tokoh dan pahlawan yang di usulkan ke Pemerintah Jawa Barat yang akan di teruskan ke Presiden melalui Menteri Sosial Republik Indonesia. Waktu itu ketua TP2GD Kota Bogor, Prof. DR. H. Bibin Rubini, M.Pd sebagai Rektor Universitas Pakuan (UNPAK) Bogor.
Tokoh pahlawan yang diusulkan adakah:
- Ipik Ganadamana (Bupati Bogor Pertama setelah kemerdekaan, Gubernur Jawa Barat, Menteri Dalam Negeri serta pernah menjabat Kepala BPK RI),
- Letjen Purn. Ibrahim Adji (Mantan PANGDAM Iii Siliwangi),
- KH. Sholeh Iskandar (Pejuang patriot dan pendiri UIKA Bogor, Rumah Sakit Islam Bogor, Ponpes. Darul Fallah, dan Bank Syariah Amanah Ummah Bogor),
- DR. Marzuki Mahdi (Dokter khusus Kapten Tb. Muslihat, pendiri Rumah Sakit Jiwa),
- MA. Salmun (Sastrawan Sunda dan budayawan Bogor).
anyak pertimbangan dan lainnya, hingga belum dikabulkan. Tim terus berupaya keras termasuk saya sebagai anggota Tim dan peneliti terus berkomunikasi dengan pihak berwenang di Jawa Barat. Maka tahun 2021 dua wilayah yakni Kabupaten dan Kota Bogor melalui tahapan seminar dan kajian mendalam memunculkan satu nama yaitu KH. Sholeh Iskandar. Bulan Juni 2022 dimohon melengkapi berkas yang dianggap masih ada kekurangan.
Kini Ketua TP2GD yaitu DR. Ending Mantan Rektor UIKA Bogor, saya juga masih menjadi anggota Tim bersma peneliti lainnya. Tentu saja kami tidak pernah pesimis, bahkan terus berjuang untuk memenuhi unsur-unsur yang masih dibutuhkan. Kami berkeyakinan hal tersebut bakal berhasil, sembari berdoa pada Allah SWT dan mohon dukungan semua pihak.
Sebenarnya Bogor gudangnya pahlawan dan pejuang baik sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan.
Sebut saja seperti:
- Rd. Saleh Sjarif Bustaman (Maestro Pelukis Indonesia, ahli planologi, peneliti dan penemu naskah kuna Sanghiyang Siksa Kandang Karesian, di Garut dan diserahkan ke Perpusnas RI.)
- F. Silaban (Arsitek Bogor ternama karya-karya sangat banyak seperti Arsitek Mesjid Istiqlal, perancang Lambang Kota Bogor, arsitek Gedung Kemuning Gading, Mesjid Raya Bogor, Gedung-gedung yang digunakan IPB, Tugu Selamat Datang, Tugu Pembebasan Irian Barat, Rancangan Makam Raden Saleh, beberapa bangunan bank di Jakarta dll.)
- KH. Raden Abdullah bin Nuh, pejuang, tokoh kemajuan organisasi, pendiri pendidikan dan pondok pesantren, penulis puluhan buku/Alkitab tentang ke-Islaman
- Thung Tjoen Pok ( Tokoh Pembauran Tionghoa-Sunda, penyumbang pemikiran toleransi dan Pendiri Pasar Cunpok, Tonil Sukasari, dll.
- Prof. DR. Ir. Toyib Hadiwidjaya (Mantan menteri Pertanian, pemikir pertanian modern hingga membangun karakter melalui dunia pendidikan).
- Letjen. TNI. Purn. Mashudi, Mantan Ketua Yayasan Siliwangi, pejuang, patriotik dan pemikir pendidikan.
- Suwarsih Djoyo Puspito (Pengarang Sunda asal Cibatok Kab. Bogor, pemikir emansipasi perempuan dan pejuang lewat karya sastra.
- Prof. DR. Andi Hakim Nasution (tokoh pendidikan perguruan tinggi).
- Nani Kamarwan (pejuang perempuan asal Gang Menteng Bogor, PMR, pendiri dan ketua Museum Perjuangan Bogor).
- Drs. Saleh Danasasmita, penulis sejarah Bogor, pendiri Majalah berbahasa Sunda Mangle, anggota DPRD dan penggali sejarah Ibu Kota Pakwan).
- Brigjen TNI. Purn. Tarmat Wijaya, pejuang, patriotik, Kasdam III Siliwangi.
- Kapten Muslihat, tokoh patriotik, inspiratif dalam berjuang dan penjaga kedaulatan kemerdekaan.
- Pa Cilong (Tokoh pantun Bogor, pemain kacapian dan pantunnya selalu di bacakan di HJB Kota Bogor).
Tentu masih sederet para tokoh dan pejuang baik dari kalangan pejabat, pejuang, maupun aktivis.
Dalam hal pemenuhan kriteria untuk dijadikan pahlawan tentu saja sangat ketat.
Saya selaku sastrawan dan budayawan Bogor mengusulkan kepada Pemerintah Daerah Bogor maupun Jawa Barat, agar ada klasifikasi dalam pemberian gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan agar senantiasa jasa-jasanya maupun perjuangannya merasa dihargai walau para pejuang tersebut tidak pernah mengharapkan penghargaan maupun gelar apapun. Oleh karena itu, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
Tentu saja ada klasifikasi sesuai hasil sttudi dan kajiannya. Seperti, pahlawan legendaris, elit maupun tokoh tersebut namanya bisa dibuat untuk nama jalan. Kini nama-nama itu telah berkembang di masyarakat luas. Begitu juga bisa menjadi tauladan dan panutan untuk ditiru bahkan diajarkan ketika di bangku sekolah sebagai pelajaran muatan lokal untuk diajarkan bahkan diperkenalkan agar ada spirit tidak pudar tergilas waktu dan jaman yang berbeda. “Di nu kiwari ngancik nu bihari seja ayeuna sampeureun jaga”.
- Penulis adala: Sastrawan dan budayawan pituin Bogor, Ketua Umum Yayasan Budaya Hanjuang Bodas (YBHB) Bogor, Ketua Sanggar Yayasan Satya Citra Indonesia, Pengurus ICMI ORWILSUS Bogor, dan Peneliti di bawah bendera “Pusaka Pakuan” Bogor. Penulis 65 Buku Antologi Puisi, Cerita Pendek, dan editor buku-buku sejarah.
Discussion about this post