Oleh: Munasyaroh
Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sukses menggelar perhelatan akbar bagi para pegiat literasi di seluruh Indonesia. Acara yang berlangsung pada 31 Januari – 2 Februari 2025 di TBM Ibnu Hajar, Magelang, ini menjadi momentum penting bagi ratusan peserta dari berbagai daerah untuk berbagi inspirasi, pengalaman, serta memperkuat jejaring literasi secara langsung.
Jika sebelumnya kegiatan Forum TBM lebih banyak dilakukan secara daring, kali ini para peserta berkesempatan bertatap muka dalam suasana penuh kebersamaan. Dengan mengusung tema “Merawat Semangat, Menguatkan Kebersamaan untuk Keberlanjutan Gerakan Literasi Masyarakat,” acara ini sukses membangkitkan kembali energi literasi dan semangat berkarya bagi pengelola TBM di berbagai daerah.
Peserta dan Konsep Unik Acara
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen pegiat literasi, termasuk:
Pengurus Pusat Forum TBM
Pengurus Wilayah dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan DKI Jakarta
Pengurus Daerah dari berbagai kabupaten
Pengelola TBM dan mitra pendukung literasi
Yang menarik, acara ini mengusung konsep gotong royong dengan beberapa elemen unik, seperti:
- Setiap peserta berkontribusi secara mandiri dengan biaya Rp100.000.
- Membawa tiga gelas beras sebagai simbol kebersamaan, yang kemudian dimasak dan disantap bersama.
- Membawa makanan khas daerah untuk memperkaya pengalaman budaya.
- Memamerkan hasil karya TBM masing-masing.
- Menginap di tenda atau rumah penduduk, menciptakan suasana kekeluargaan.
- Rangkaian acara yang variatif, dari diskusi hingga hiburan.
Hari Pertama: Pembukaan dan Jagongan Literasi
Acara resmi dibuka oleh Ketua Forum TBM dan panitia. Malam harinya, peserta mengikuti sesi Jagongan Literasi bersama Prof. E. Aminudin Aziz, MA, Kepala Perpustakaan Nasional, yang dimoderatori oleh Dr. Heru Kurniawan, Ketua PW Forum TBM Jawa Tengah. Diskusi ini berlangsung akrab, memberikan ruang bagi peserta untuk bertukar gagasan dan berbagi pengalaman terkait pengelolaan literasi di daerah masing-masing.
Hari Kedua: Jelajah Borobudur dan Sesi Berbagi
Pagi hari, peserta melakukan Jelajah Borobudur, sebuah perjalanan eksploratif ke situs sejarah Candi Borobudur, dipandu oleh Balai Konservasi Borobudur. Selain menikmati keindahan warisan budaya, peserta juga mengunjungi Museum Borobudur dan Taman Baca Borobudur untuk sesi diskusi ringan tentang literasi.
Siang harinya, sesi diskusi “Mengenal TBM Lebih Dekat: Menjadikan TBM sebagai Jendela Pengetahuan, Ruang Bertumbuh, dan Gerakan Berdaya” dipandu oleh Heni Wardatur Rohmah dan Tirta Nursari. Diskusi ini diikuti dengan sesi berbagi praktik baik dari pengelola TBM yang telah sukses di berbagai daerah, seperti:
Muri Iryanti dari Perpustakaan Ramah Anak, Kubu Raya
Rian Haryanto dari Komunitas Literasi Senja Cirebon
Dhiya Restu P dari Dalem Pasinaon Wonogiri
Peserta kemudian dibagi ke dalam tiga kelompok untuk praktik langsung, termasuk sesi read aloud, permainan tradisional, dan pembuatan karya sebagai bagian dari klub baca di TBM.
Malam harinya, sesi berbagi pengalaman pengelolaan Forum TBM diisi oleh para ketua wilayah dari Jawa Barat, DKI Jakarta, dan DIY. Acara semakin meriah dengan pertunjukan seni dari para peserta, termasuk Tari Topeng Ireng yang ditampilkan oleh tuan rumah.
Hari Ketiga: Jelajah Desa Sirahan dan Praktik Literasi Budaya
Di hari terakhir, peserta melakukan Jelajah Desa Sirahan untuk mengenal lebih dekat TBM Ibnu Hajar serta kondisi desa sekitar yang pernah diterjang lahar dingin Merapi. Mereka juga mengikuti sesi makan tradisional Dahar Kemulan, menikmati hidangan bersama di atas daun pisang.
Sesi berbagi literasi budaya menghadirkan narasumber Ahmad Ikhwan Susilo dari TBM Gelaran Jambu Kediri dan Den Hasan dari Rumah Belajar Ilalang Jepara. Diskusi ini membahas integrasi seni dan budaya dalam kegiatan literasi. Acara kemudian ditutup dengan penampilan musik tradisional Kalimantan oleh R. Azazi Rhomantoro dari TBM Tirtonegoro Samarinda.
Penutupan yang Penuh Haru
Di penghujung acara, Pengurus Pusat Forum TBM menyampaikan hasil Rapat Kerja 2025. Suasana haru terasa saat seluruh peserta bersalaman, mengucapkan selamat tinggal, dan membawa pulang pengalaman serta inspirasi baru.
Temu Pegiat TBM 2025 tidak hanya menjadi ajang berbagi, tetapi juga momentum memperkuat kolaborasi demi keberlanjutan gerakan literasi di Indonesia. Dengan semangat kebersamaan yang telah terjalin, para pegiat TBM kini semakin siap untuk terus menggerakkan literasi di daerah masing-masing.
Discussion about this post