Hari Ketiga Pameran TUTTOFOOD Milano di kota Milan, Italia, booth Kemenpora menginspirasi para pemuda di Italia untuk meningkatkan potensi dan kreativitas mereka.
Rombongan pemuda Italia yang dikirim Universitas di Milan dan sekitarnya mengunjungi booth Kemenpora. Mereka sangat mengapresiasi pemuda kreatif Indonesia yang memiliki produk yang sudah siap ekspor dan bisa masuk ke pasar Eropa.
Di hari yang sama, Director Trade Promotion Center negara Thailand berkesempatan mengunjungi booth Kemenpora dan berdiskusi intens dengan pemuda kreatif kemenpora. Mrs. Anongnart Mahasawat sangat terkesan dan mengacungkan jempol atas inisiatif program Kemenpora RI yang membantu memfasilitasi para pemuda kreatif pada expo internasional sekelas TUTTOFOOD.
Menurutnya ide brilian Kemenpora RI membawa delegasi pemuda kreatif ini bisa diaplikasikan juga di negara mereka. Mrs. Anongnart Mahasawat menyatakan bahwa kesempatan ini. Pemuda kreatif berinteraksi langsung dengan pasar international dan menghasilkan transaksi bisnis yang real sangat baik untuk menginspirasi para pemuda lain melakukan hal yang sama.
Kabar baik juga datang dari Bepahkupi, Maulana Wiga (25) CEO Bepahkupi menyatakan bahwa Bepahkupi mendapat pesanan dari jaringan hotel bintang 5 terbesar di Macedonia dengan nilai total transaksi sekitar 1 juta euro atau 16,5 milyar rupiah per bulan untuk produk Kopi Luwak BepahKupi. Kopi Luwak dari Indonesia memang sudah sangat terkenal di dunia sebagai salah satu kopi terbaik. Mereka berencana untuk menyajikan kopi luwak di hotel – hotel bintang 5 di Macedonia.
Bukan hanya Pasar Eropa, Netisane juga mendapat order dari Timur Tengah. Menurut Sari Nurmayani (27), CEO Netisane, pembeli datang dari negara Uni Emirat Arab dan Maroko. Mereka menyukai dengan produk cascara yang mengandung kafein namun lebih rendah dari kopi, ini menjadi solusi untuk dapat efek menyegarkan seperti kopi namun aman untuk lambung.
Produk manis, rambut nenek berlabel Snazzy Boom juga berhasil menutup hari ketiga ini dengan deal dengan salah satu pembeli dari San Marino yang mendistribusikan produk halal ke Italia. Mereka mencari makanan otentik yang sudah tersertifikasi halal untuk kebutuhan pasar Italia. Snazzy Boom yang sudah tersertifikasi halal memenuhi kriteria yang mereka cari, ujar Ryan Angkawijaya (29), CEO Snazzyboom.
Discussion about this post