Karya: Lebe Penyair
Akulah keutuhan sajak selaksa zombi
Zombi biasa lumuti abad berbisa
Zombi sajak garami abad bermadu
Ragulah ragu kalian Brustus – talas
Tertawalah kalian tertawa durna bekas
Asal di naungi Tuhan aku takkan pamit
Biar bumi menjepit.
Akulah sajak berapi zombi
Jejak abad di kurung baris – baris berhati
Di paku bumi ini, adam hawa – modern serasa mati
Biar luka menganga kurobeklah naga jumud
Niscaya Tuhan tepis ambang maut
Zombi benua hitam reinkarnasi
Kepingannya mewujud dzuriat;
Pada Rumi menjelma Matsnawi
Pada Chairil tersampir Deru campur Debu
Pada Sutardji tersangkut O Amuk Kapak
Dan bermuara Zombi Sajak Pantura
Memang kalian di jiwai Pura bukan pura – pura
Zombi sajak kawah penamparan kegamangan
Tegak tegak naiki angin
Datang datang mengasuh badai
Sama bersama menetas madu
Hatiku ma’rifat firdausi
Akalku hakekat kebenaran
Tanganku thoriqot keaslian
Kakiku syariat aksi
:simpul angin mencekik dupa takdir.
Brebes, 24 Desember 2005
Bionarasi Penyair:
Lebe Penyair, adalah nama pena dari Agus Tarjono, Lahir di Brebes 17 Agustus 1968. Pentasbihan berpuisi oleh WS. Rendra, Acep Zamzam Noor dan Sosian Leak, secara kronologi bulan Juni 2005 hingga bulan Maret 2008. Nilai kesufian disauk saat nyantri di Pon.Pes Lirboyo Jawa Timur: sedangkan prestasi intelektualitas ditempuh pada Fakultas Hukum Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Kota Cirebon. Prasasti kepenyairannya termaktub dalam antologi: Temu Penyair Antar Kota Pendhopo 5 TBJT Solo (2008), Forum Keluarga SJK Sajak-sajak Religi (2009) dan Antologi Sajak Penyair ASEAN 3 Tahun 2020 hingga kini bertebaran muncul di jejaring sosial seperti di: “Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia VII 2019”, “Komunitas Dari Negeri Posi” dan “Hari Puisi Indonesia”. Menggelar Forum Aksi Penyair Indonesia (FAPI) dan Kantor Konsultasi & Solusi Balai Solusi untuk Konflik Kreatifitas (BSU2K). TInggal di Brebes, Jawa Tengah.
Discussion about this post