Oleh: Nono Daryono, M. Ag
Hidup ini penuh di pesona, dan hiasan di dalamnya. Sebagaimana firman Alloh SWT, “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, Anak-anak, harta benda dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah kadang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik “.(QS.Ali Imran ayat 14).
Jika tidak sabar menjalaninya akan tergerus nafsu sahawat dunia yang mencelakakan, sebaliknya jika bersyukur atas apa-apa yang Allah titipkan pada kita makan kita akan merasa kaya dan sejahtera. Karena rasa syukur itulah yang membimbing kita untuk selalu dekat dan merasa bahwa Allahlah Sang Maha Pemberi nikmat dan keindahan yang ada di dunia. Sehingga dengan bekal kenikmatan itulah akan sampai kepada kebahagiaan yang hakiki, yakni pertemuan dengan Allah. Syukur disebut Allah dalam Al qur’an sebanyak 75 kali, menurut Mujam li Alfadzil Quran, karya Fuad Baqi. Bahkan Allah mengulang satu ayat sampai 31 kali dalam QS. Ar Rahman, “Nikmat manakah yang akan kamu dustakan? “. Ini artinya betapa pentingnya makna syukur dalam kehidupan kita. Menurut para Ulama, Ibn Qudamah, ” Syukur bisa dilakukan dengan lisan, bisa dilakukan dengan hati, dan dapat dilakukan dengan perbuatan”. Dalam arti dengan selalu bersyukur senantiasa berhuznuzan pada Allah, dengan ketenangan hati dan kelapangan jiwa, dan besarnya energy untuk bersyukur.
Imam Al Ghazali, membagi kehidupan mukmin dengan syukur setengah keimanan, dan sabar setengah keimanan. Dalam syukur ada sabar, dalam sabar ada syukur. Begitu indah kehidupan mukmin.
Sajadah adalah hsmparan untuk mengabdikan diri pada Sang Pemilik Alam. SAJADAH, dalam makna lainnya Sabar Jalani Ibadah. Salah satu kewajiban kita terhadap Islam adalah bersabar dalam Islam.
Sebagaimana yang kita fahami, bahwa sabar terbagi tiga bagian, sabar menjalani ketaatan, sabar menerima musibah dan sabar meninggalkan maksiat. Ketiganya sesungguhnya terkait erat dengan rasa syukur. Buah dari kesadaran diri akan segala kehidupan ini Allahlah yang Maha mengatur dan melimpahkan segalanya, untuk kita. Hanya saja Allah memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Kesadaran itu telah mengantarkan pada kesabaran dalam menjalani ketaatan. Kita berikhtiar setiap saat jadikan hari hari kita terindah dan terbaik dalam pandangan Alloh. Melalui kesabaran untuk tidak bermakdiat kepada Allah dan senantiasa bersabar ketika Allah menimpakan musibah kepada kita.
Ala kulli hal, kekuatan otot bersyukur berbanding lurus dengan kekuatan otot bersabar. Dua duanya penyempurna iman manusia. Semoga kita senantiasa dikuatkan syukur dan sabar kita oleh Allah SWT.
Discussion about this post