Karanganyar – Orientasi Kepala Sekolah dan Pelatih Qobilah Gerakan Keoanduan Hizbul Wathan (HW) Kota Surakarta berlangsung di Tebar Salam Karanganyar, Jawa Tengah. Orientasi ini mengusung tema ‘Memajukan Qobilah Hizbul Wathan Kota Surakarta Semakin Kuat dan Solid’.
Ketua Panitia Pramuseto Rahman mengatakan, orientasi ini ada materi AD dan ART Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Sifat, Identitas, Ciri Khas, Lambang, Simbol, Bendera, Mars, Himne dan Kode Kehormatan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dibawakan Ramanda Muchsninun.
“Yang hadir 125 peserta. Peserta terdiri dari kepala sekolah dan 2 pelatih putra dan putri. Acara di gelar di Tebar Salam Karanganyar,” terangnya, 4 Juni 2024.
Seto menjelaskan, serangkaian acara ada materi Informasi Turba Qobilah disampaikan Ramanda Parimin Tejo Pramono, Kurikulum dan SKT Pandu HW oleh Dwi Suparwanto.
“Pakaian Seragam dan Atribut oleh Agus dan laili, lalu simulasi jenis upacara all pelatih,” urai Seto.
Di sela-sela pembukaan, kata Seto, Persyarikatan Muhammadiyah merupakan Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al Qur’an dan As-Sunnah, bermaksud dan bertujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Bahwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan harus diperjuangakan secara terus menerus antara lain dengan membina generasi muda yang memiliki aqidah, fisik dan mental kuat, berilmu dan berteknologi serta berakhlaqul karimah,” terangnya.
Bahwa membina dan menggerakkan angkatan muda dengan cara memperteguh iman, mempergiat ibadah, mempertinggi akhlak dan meningkatkan semangat jihad, sehingga menjadi manusia muslim yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa, merupakan bagian dari usaha Muhammadiyah.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan sebagai organisasi otonom mempunyai misi dan mengemban misi Muhammadiyah dalam pendidikan anak, remaja dan pemuda, sehingga menjadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat dan Bangsa.
Kepanduan Hizbul Wathan adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan pemuda dilakukan di alam terbuka dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang, dalam rangka untuk membentuk warga negara yang berguna dan mandiri.
“Dalam mewujudkan cita-cita di atas, pada tanggal 10 Sya’ban 1420 H bertepatan dengan tanggal 18 November 1999 M, Persyarikatan Muhammadiyah membangkitkan kembali Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, yang dalam seluruh kegiatannya bersemboyan fastabiqul khairat (berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan,” pungkasnya.
Publikasi Dwi Jatmiko
Discussion about this post