Pada linang air mata siapapun
— Berhenti sejenak, dan bayangkan:
Sungai Ciliwung berontak
dengan airnya yang kelam
sehabis hujan marah sepanjang malam
lalu arwah leluhur bangkit bergerombol
berpakaian compang-camping
mengepung kota bersama sampah kata-kata
Banyangkan kelakuan beberapa gubernur
berebut ingin menduduki kursi Presiden
berkhotbah tentang kota kertaraharja
yang gemah ripah dan terampuni
namun gunung sampah dan ribuan arwah
tak pernah terbujuk rayu janji-janji
tak bisa dibohongi siapapun
akan tetap meledak
mengguncang kesadaran warga
diikuti banjir bandang tiada ampun
Citarum dan Cikapundung akan mengalir
jauh ke dalam tidur malam-malam-mu
jadi mimpi buruk, jadi mamala dalam gerak
Barangsiapa tak mempercayai puisi ini
ia para pendusta atau bukan manusia
Hung ahung
Ananing ning
Ana ningnung
Bandung, 2022
Discussion about this post