Selembar daun penghuni musim kemarau
tiba terlambat dan tinggal rangka
tanpa warna di tikungan waktu
hujan selalu dituding pilih kasih
para demonstran bermata bolong dan hitam
sebagian pulang bukan ke rumahnya
letih di batin menyala dan berkobar
langit yang telah runtuh pilar-pilarnya
terbakar dan mengamuk di setiap musim
Kau menyebut tiap saat adalah pancaroba
warnanya lebih lebam dari darah
tumpah menyirami dahaga tanah
daun-daun jatuh, menggambarkan
negara telah porak-poranda
Bandung, 2022
Discussion about this post