PortaNusa.id, Cimahi – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mencanangkan mulai tanggal 21 Februari 2025 untuk menjadikan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Leuwigajah, Kota Cimahi menjadi Kawasan Konservasi Adat Budaya dan Lingkungan, sebagai pengingat agar peristiwa TPA Leuwigajah tidak terulangi lagi.
Hal itu dikemukakan Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira saat memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2025 yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, bertempat di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Sabtu (22/02/2025).
Adhitia menjelaskan TPA Leuwigajah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung tahun 1986 selama hampir 20 tahun menampung sampah dari kota dan kabupaten di Bandung Raya dan menyebabkan meledaknya TPA tersebut pada 21 Februari 2005 yang menimbun dua perkampungan dan mengakibatkan kematian sekitar 157 jiwa yang disebabkan oleh penumpukan sampah yang menghasilkan gas metana.
“Peristiwa meledak nya TPA Leuwigajah menjadi tragedi lingkungan kedua setelah tragedi longsor sampah di Quezon City Filipina pada 10 Juli 2000,” terangnya.
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), imbuh Adhitia diadakan sebagai respon dari tragedi TPA Leuwigajah.
“Cimahi saat ini sudah punya peta persampahan untuk menyiapkan pengelolaan sampah sesuai dengan keadaan di lapangan, sesuai dengan masyarakat dan sampah yang dihasilkan,” tandasnya.
Menteri LHK, Hanif menyatakan pihaknya akan menginstruksikan seluruh jajaran dinas lingkungan hidup di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk melakukan pengawasan secara berkala terhadap pengelolaan sampah di pasar.
“Kami akan terus bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan agar pasar di seluruh Indonesia menjadi lebih bersih dan sehat,” katanya.
Penyelesaian masalah sampah, imbuh Hanif, di pasar tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, namun perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat, karena sumber sampah berada di sekitar kita seperti rumah tangga, pasar, industri, dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya.
“Dengan semangat kebersamaan ini, kita harapkan pasar di seluruh Indonesia bisa menjadi tempat yang lebih bersih dan nyaman, sehingga mendukung perekonomian serta kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Dengan tema “Pasar Bersih melalui Kelola Sampah dengan Bijak, Bersama Kita Dorong Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara”, rangkaian acara HPSN Tahun 2025, termasuk kegiatan Aksi Bersih Pasar diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk menyelesaikan sampah dari sumber.
Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri memyatakan sampah merupakan masalah yang sulit diatasi dan diperlukan kerjasama lintas sektor.
“Indonesia sebagai negara yang meratifikasi Paris Agreement memiliki komitmen untuk mengurangi emisi karbon yang salah satu faktor nya adalah sampah”, kata Dyah.
Menurutnya, salah satu penyumbang sampah adalah pasar dan untuk mengatasi permasalahan ini di butuhkan sinergi dari banyak pihak termasuk masyarakat dan pedagang.
“Gerakan Nasional Membersihkan Pasar Nusantara yang dilaksanakan bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional diharapkan agar semua pihak yang terlibat bisa lebih peka terhadap bagaimana mengelola sampah,” tutup Dyah. Ast/Am/Jk/mp
Reporter: Ali Morteza
Editor: Jumadi Kusuma
Discussion about this post