Waled, PortalNusa.id – Ngabuburit merupakan kegiatan menunggu adzan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadan. Kegiatan ngabuburit dapat berupa banyak hal, seperti jalan-jalan, bermain, bercengkerama, mencari takjil gratis, mendatangi pasar kuliner atau menghabiskan waktu di tempat-tempat tertentu.
Nah, berbicara tentang ngabuburit di wilayah Timur Kabupaten Cirebon memiliki sejumlah destinasi menarik dan ramai dikunjungi masyarakat untuk ngabuburit, salah satunya adalah bukit maneungteung atau sering disebut masyarakat sekitar sebagai bukit Ajimut.
Bukit Maneungteung (Ajimut) merupakan sebuah perbukitan yang berada di Desa Waled Asem, Kecamatan Waled, Cirebon. Lokasi Bukit Ajimut Cirebon dibelah oleh jalur provinsi yang menghubungkan antara Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Biasanya Setiap minggu pagi selalu ramai didatangi pengunjung dari berbagai daerah hanya untuk sekedar berolahraga atau bercengkrama sambil menikmati pemandangan.
Pada saat bulan Ramadhan tempat ini sering dijadikan tempat untuk ngabuburit. Orang tua, anak muda bahkan sampai anak kecil banyak yang berkumpul dan menghabiskan waktu sambil menunggu adzan Magrib berkumandang.
Jalan menuju puncak bukit ini lumayan menanjak kurang lebih 1 Km, setelah sampai di puncak bukit kita akan dimanjakan oleh pemandangan landskap pemukiman yang indah serta terdapat sebuah monumen/patung yang konon katanya sebagai bukti Perjuangan rakyat sekitar melawan penjajahan Belanda. Untuk biaya pengelolaan oleh Bumdes Waled Asem ditarif Rp. 5K/Orang untuk bisa naik ke puncak bukit Ajimut.
Nampak patung tersebut seperti sedang berteriak sambil memegang senjata laras panjang seolah-olah memberi komando. Patung itu tepat menghadap utara yang jika diamati dengan seksama dari atas bukit, bisa dilihat sebagian besar wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Heriyanto (36) salah satu pengunjung mengatakan sudah sering pergi ke bukit Ajimut untuk berolahraga setiap hari Minggu, namun pada saat Ramadhan ini (16/4) baru sekali untuk ngabuburit itu juga tidak sampai naik ke atas karena takut capek lagi puasa, jadi hanya duduk-duduk di bawah saja sambil menikmati pemandangan aliran sungai Cisanggarung.
Tertarik ngabuburit ke bukit Manengteung Ajimut sambil napak tilas jejak Sejarah?
Discussion about this post