PortalNusa.ID, Kab. Bandung – Grup WhatsApp Forum RW Pangalengan mendadak geger. Pasalnya Kepala Desa Sukamanah tanpa tendeng aling aling menyerukan RT dan RW se Pangalengan untuk hadiri kampanye Paslon norut dua, Minggu 17/11.
Beredar foto Kepala Desa Sukamanah, Asep Hasanudin duduk berdampingan bersama Dadang Supriatna, paslon norut dua saingan Sahrul Gunawan paslon norut satu.
Foto tersebut diiringi pesan suara berisi seruan agar RT dan RW se- Desa Sukamanah khususnya dan se-Pangalengan umumnya untuk segera berkumpul di suatu tempat karena akan ada Bapak “Bupati” yang ingin bertemu.
Beredarnya foto dan pesan suara Kades Sukamanah ini memicu protes dari salah satu tokoh masyarakat Pangalengan. Karena tidak etis seorang Kades berperan aktif dalam sebuah kampanye Pilkada.
“ini adalah pelanggaran. Seorang Kades seharusnya berlaku netral dan tidak memobilisasi RT RW di bawah kekuasaan untuk menghindari kampanye salah satu paslon”, ujar Rossana Bartaji pada wartawan PortalNusa.ID saat ditemui di Villa Imahhills Kp. Coblong, Desa Margamekar.
Selain itu, Kades Sukamanah, Asep Hasanudin menyebut paslon norut dua ini dengan sebutan Bupati. Padahal seperti diketahui bahwa Dadang Supriatna sudah tak berstatus Bupati pasca pencalonannya untuk maju kembali di Pilkada Kab. Bandung tahun ini, melainkan sama-sama “Calon”, seperti pesaingnya Sahrul Gunawan.
“kan masih sama-sama calon. Kenapa disebut sebut Bupati seolah-olah kewajiban untuk hadir bagi RT RW karena atasan ingin bertemu, ini pelanggaran dan akan jadi bahan laporan ke Bawaslu,” seloroh Rossana Bartaji menutup pembicaraannya.
Kondisi persaingan Pilkada Kabupaten Bandung memang agak panas. Pasalnya kursi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung hanya diperebutkan oleh dua pasangan. Tidak adanya paslon norut tiga, membuat dua paslon ini seperti berhadapan di sebuah ring tinju.
Discussion about this post