Pemerintah Kota Sukabumi melalu Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakDP2KBP3A menggelar sosialisasi Integrasi dan Intensifikasi pelayanan KB dan Kesehatan reproduksi bersama mitra kerja tahun 2024. Di ruang pertemuan Kodim 0607 Sukabumi, Selasa (11/6/2024).
Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Penjabat (PJ) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Hadir dalam momen tersebut PJ Ketua TPPKK Kota Sukabumi Diana Rahesti, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Komandan KODIM 0607/Kota Sukabumi beserta jajarannya, Ketua IBI Provinsi Jawa Barat beserta jajarannya, Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.
Kusmana menuturkan, kegiatan ini dalam kerangka pemahaman terkait KB serta alat kontrasepsi, bagaimana dampak terhadap penurunan angka stunting. Momentum ini juga diharapkannbisa meningkatkan pelayanan Keluarga Berencana dan mencapai target seperti yang diharapkan.
” Hari ini kami telah menunjukan komitmen untuk turut berperan serta dalam mendorong keberhasilan Pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,” ujar PJ Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Undang — Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mengamanatkan bahwa penduduk sebagai modal dasar pembangunan merupakan titik sentral dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, Undang Undang tersebut juga mengamanatkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah perlu melaksanakan program yang berkaitan dengan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Adapun program kegiatan Pengendalian Penduduk dan Program KB diarahkan melalu upaya — upaya dalam Pengaturan kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi modern, Pendewasaan usia perkawinan, Peningkatan kualitas keluarga. Pengaturan kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi modern menjadi salah satu upaya strategis dalam pengendalian jumlah penduduk.
” Alat kontrasepsi modern yang saat ini sedang digencarkan adalah alat kontrasepsi yang termasuk ke dalam Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yaitu Metode Medis Operasi Pria (MOP), Medis Operasi Wanita (MOW), Intra Uterine Device (IUD) dan Susuk (Implant),” terangnya.
Dijelaskan Kusmana, data capaian KB di Jawa Barat khusunya di Kota Sukabumi pada tahun 2023 menunjukkan bahwa persentase peserta KB MKJP masih perlu ditingkatkan. Rendahnya penggunaan MKJP mengakibatkan masih tingginya drop out (DO) KB sehingga masih banyak kasus kehamilan yang tidak diinginkan (KTD).
Discussion about this post